Showing posts with label KESAKSIAN ROHANI. Show all posts
Showing posts with label KESAKSIAN ROHANI. Show all posts

Ketika jawaban doa berkata " TIDAK "


Mungkin bagi kamu sering berdoa dan memohon kepada Tuhan pasti akan merasa doa nya akan dikabulkan dalam waktu yang singkat. Memang secara manusia kita boleh berpikir demikian, tetapi kalau Tuhan sudah berkehendak lain, kita tidak dapat melakukan apa apa lagi. Begitu juga dengan kisah nyata saya berikut ini, secara logis memang aneh tapi dalam kenyataan ternyata benar terjadi dan saya tersadar kalau ternyata tidak semua hal yang kita minta itu akan langsung diterima dengan mulus.

Suatu hari pada bulan Desember 2011, saya sekedar iseng - iseng browsing internet dari laptop. Kebetulan saya melihat ada sebuah situs yang menyediakan homestay di negara mereka. Tanpa pikir panjang, langsung saja, saya register dan tidak butuh lama untuk mendaftar, lalu menuliskan semua biodata saya dalam situs itu. Selang beberapa jam kemudian, saya menerima sebuah email yang mengatakan bahwa ada sebuah keluarga yang tertarik dengan saya dan mereka ingin saya datang ke negara mereka.

Saya langsung senang bukan kepalang, merasa semuanya itu tidak percaya akan terjadi. Memang, jauh hari sebelum kejadian ini, saya sudah memohon doa kepada Tuhan agar saya diberikan sesuatu yang mampu menghibur hati saya yang kala itu merasa gusar dan kecewa. Saya terpikir dengan doa saya itu dan saya langsung mengucap syukur kepada Tuhan karena sudah diberikan jawaban dari doa saya.

Akhirnya saya berkomunikasi dengan keluarga tersebut yang berada dari belahan benua lain. Saya merasa senang, bangga dan serasa tidak ada lagi rasa kecewa yang melingkupi saya ketika itu. Sampai akhirnya saya menerima sebuah kontrak untuk homestay di sana. Sontak saya kaget dan tidak menyangka akan hal itu bisa terjadi. Langsung, saya memberitahu kepada keluarga saya. Mama dan papa memberikan tanggapan positif akan hal ini dan mereka mendukung saya.

Selang beberapa hari kemudian, mama saya mulai tidak setuju karena saya mengikuti sebuah program homestay di negara lain di Eropa. Saya bertanya tanya kenapa mama tidak setuju dengan hal ini? padahal kemarin mama bilang sudah fix dan mendukung saya untuk kesana. Sungguh kaget saya mendengar mama ketika ia berkata " Tidak, aku tidak suka, kalau kau kesana. Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. " Lalu saya bertanya tanya terus kepada mama. Dan statement mama yang terakhir mengatakan " Karena aku sudah berdoa dan ada sebuah suara yang mengatakan tidak, jangan, seolah melarang untuk kesana."

Akhirnya, saya menuruti kehendak mama dan saya merasa kecewa berat akan pernyataan mama tersebut. Tidak menyangka sama sekali kalau perjalanan saya akan dibatalkan secara mendadak. Tapi, dengan adanya kejadian seperti itu, saya tersadar langsung kalau ternyata setelah mama mengatakan untuk tidak pergi kesana, saya mendapatkan sebuah info, kalau saya harus berhati hati akan setiap pernyataan yang mengajukan untuk tinggal menetap di sebuah negara. Saya sangat terkejut membaca info tersebut dari sebuah situs tanya jawab.

Saya bersyukur karena tidak melanjutkan perjalanan saya tadi, mungkin saja, nanti saya akan ditipu dengan modus yang memberikan tinggal dan menetap di sebuah negara besar. Saya pun berterimakasih dan saya mencoba melepaskan semua hal hal mengenai homestay yang diberikan oleh keluarga tersebut. Saya merasa kecewa lagi dan saya berpikir, mungkin Tuhan sedang merencanakan sebuah rencana yang indah buat saya di hari - hari berikutnya. Saya yakin bahwa, Tuhan Yesus akan memberikan sebuah jawaban pasti atas pertanyaan saya dalam doa. Dan saya berpikir kalau saya harus optimis dengan keyakinan saya dan semua akan menjadi baik dan indah pada waktunya.
Read More..

Pertolongan Tuhan tidak terlambat


Ini merupakan sebuah pengalaman yang saya rasakan sendiri dan benar nyata. Dan Tuhan ikut turut campur tangan dalam menolong saya ketika itu. 

Pada suatu ketika saya mengendarai sepeda motor hendak pergi untuk mencetak halaman tugas yang diberikan disekolah pada malam hari sekitar pukul 8 malam. Dalam perjalanan, saya membawa sepeda motor tadi dengan kecepatan hampir 40 km/h dan kondisi jalan raya saat itu lumayan ramai dengan  angkutan kota. Ketika saya hendak memotong jalur untuk mempercepat laju sepeda motor tadi, tiba tiba sepeda motor yang saya kendarai tidak stabil dan akhirnya oleng menabrak sebuah lobang yang lumayan dalam. Saya terjatuh dan hampir tidak dapat bergerak lagi ketika mobil datang dari arah yang sama dan juga arah yang berlawanan dengan kecepatan lumayan kencang juga. Saya melihat sebuah kilatan cahaya mobil yang datang mendekat. Saya merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa dalam kondisi tak berdaya di tengah jalan. Saya sudah merasa tidak sanggup berdiri karena sebagian dari sepeda motor tadi menimpa tubuh saya. Kaki, tangan dan beberapa bagian tubuh saya lecet serta mengeluarkan darah segar yang terus mengalir sehingga pakaian saya pun ada bercak darahnya.

Selang beberapa detik kemudian ada orang yang menyelamatkan saya. Dia seorang laki laki yang berusia paruh baya. Dia dengan sigap menolong saya dan mengeser sepeda motor saya dari tengah jalan. Saya sangat berterimakasih sekali untuk pertolongan yang dia berikan. Mungkin kalau tidak ada dia saya sudah meninggal ditabrak mobil. Saya pun pulang mengendarai sepeda motor tadi yang sudah lecet dan mengalami kerusakan yang cukup parah. Sesampainya saya dirumah, saya langsung pergi kekamar tidur dan mengobati luka luka serta bekas lecet karena terjatuh tadi. Tak berapa lama saya mengobati luka, saya teringat dalam kejadian tadi yaitu sebuah pertolongan Tuhan ternyata memang benar benar ada dan kalau tidak ada pertolongan dari Tuhan melalui laki laki tadi, saya sudah cabut dari dunia ini. Saya sangat bersyukur sekali karena saya diselamatkan Tuhan dalam kecelakaan sepeda motor itu. Sampai sekarang pengalaman dan pertolongan Tuhan itu masih saya ingat dan itu merupakan hal yang luar biasa menurut saya.
Read More..

Jawaban doa dari Tuhan


Kali ini, saya mau posting tentang sebuah keajaiban dari karunia Tuhan yang luar biasa dalam hidup saya. Sudah banyak mujizat yang saya alami dalam Tuhan. Diantaranya yang paling membuat saya tercengang sampai sekarang adalah mendapat rangking di kelas. Sungguh diluar kemampuan nalar saya sendiri.

Awal mula saya merasakan mujizat ini ketika saya duduk di bangku sekolah menengah kejuruan di salah satu sekolah yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Pada saat itu saya masih di kelas 2 dan kejadian ini ketika berselang antara semester ke-3 dengan semester ke-4. 

Awal pertama kali masuk semester ke-3, saya merasa tidak nyaman dengan kelas, dikarenakan saya menginginkan kelas yang "lebih" dalam hal tingkatan nya dari kelas saya dahulu. Dalam hati saya sudah minat, tapi semua itu tidak tercapai. Dan itu hanya angan-angan saya belaka untuk masuk ke tingkat kelas yang lebih tinggi. Saya sempat merasakan gejolak jiwa yang mengganggu semua aktifitas dan kegiatan belajar, serasa ga ada harapan lagi dan saya sempat berpikir kalau Tuhan itu gak adil dengan saya. Saya sempat berlarut dalam keadaan seperti itu dan putus asa untuk belajar pun tidak ada lagi. 

Bayangkan kalau kita berusaha keras tetapi semua harapan dari hasil usaha itu tidak terjawab dengan keadaan yang tidak memihak kepada kita sendiri, tapi saya baru sadar lama akan semua kebaikan Tuhan dan berkat-Nya melimpah dalam hidup saya sampai sekarang. Mulai dari kejadian itu lah Tuhan bekerja dalam kehidupan saya. 

"Buset ini kelas kayaknya ga enak banget ya, pengen pindah ini tapi kagak bisa, udah diatur ma pihak sekolah..." Itu kata yang pertama kali saya ucapkan ketika masuk kelas. Saya merasa banyak sekali saingan yang pinter-pinter dan sempat beranggapan kalau dalam kelas itu ada  teman-teman yang pada bandel dan malas semua. Serasa sial banget kala itu, tapi ya sudah saya jalani saja semuanya dengan terpaksa. Tapi itu tak lama, berselang saya mengenal semua teman-teman saya ternyata mereka itu baik dan ramah untuk diajak berteman. Dugaan saya salah dalam menilai mereka, sempat saya merasa malu dan tak disangka kalau semuanya itu berlainan dengan ucapan saya.

Hari berganti hari dan tidak terasa sudah dekat ujian semester ke-3. Saya mengambil inisiatif untuk berdoa  ke gereja seminggu sebelum saya ujian semester. Saya sempatkan berdoa khusus dan saya berjanji kalau sebelum ujian saya berdoa. Dalam doa saya memohon kalau saya dapat 10 besar saja udah cukup dan terimakasih banyak semua berkat Tuhan. 

Ketika ujian semester ke-3 dimulai saya merasa kalau saya ini nggak ada apa-apa nya dari teman-teman. Saya merasa down dan tidak percaya diri dengan kemampuan saya, padahal saya uda berdoa pada pagi harinya. Saya melihat beberapa dari mereka ada yang serius sekali belajar dan ada teman yang selalu mengumpulkan lembar jawaban dengan cepat bayangkan hanya berdurasi 30-45 menit mengerjakan soal...???!!

Wow saya kaget sekali dengan hal yang begituan yang pernah kejadian. Sempat saya berpikir kalau dia pasti dapat ranking di kelas dan semua orang akan memuji dia itu dengan kalimat "Wah, kamu pinter banget ya. Ajari kita-kita dong.." 

Selesai ujian, saya merasa galau akan nilai saya dan apakah semua jawaban saya ada yang bener atau tidak....?? pikiran itu selalu menghantui saya terus dan tidak tenang sekali rasanya. Akhirnya pada hari itu saya diajak teman-teman untuk berlibur ke salah satu objek wisata yang cukup dikenal di Sumatera Utara. Saya merasa kaget, kenapa juga liburan..?? padahal kan masih dalam masa ujian. Ntar nilai nya drop bisa gawat dong diomelin ma ortu dirumah.

Tapi namanya juga masa remaja, kan ada juga bandel nya n ga selamanya juga jadi bandel, hehehehehe.... Ya sekedar refreshing otak dulu biar ga suntuk mikirin ujian itu mulu, kan bosan juga lama-lama. Saya putuskan pada hari itu saya ikut bersama teman ke tempat wisata tersebut dan kebetulan teman ada yang pengen bayarin ongkos. Saya merasa senang saat dia bilang gitu sebelum berangkat dari sekolah. Tapi sesampainya disana dia bilang "Tin, besok bayar ya utang mu." Ya, elah kirain tadi rela bayar ongkos, eh tahunya kagak rela. Tahu gitu bagusan kagak ikut, tapi ya udah sampai mau gimana lagi. Kalo pulang jalan kaki bisa gempor dong. Akhirnya sampai dirumah pun sudah menjelang sore ditambah lagi kagak ada belajar buat ujian besok..!!! Waduh, hancur dah nilai ujian ku besok. Sesampai dirumah saya mandi, makan dan belajar mati-matian sampai tengah malam. 

Keesokan harinya disekolah saya berdoa dalam perjalanan meminta Tuhan membuka pikiran saya ketika ujian. Sempat saya merasa gentar dan takut nggak bisa jawab semua soal ujian, tetapi ada sebuah perkataan yang berbicara dalam hati saya dan rasanya itu sangat lembut sekali cara memanggilnya. Saya pun bingung sendiri dengan kejadian saat itu. Saya bertanya "Siapa lah yang berbicara tadi..??" dan apa maksudnya. Dan sebelum ujian seperti biasa, mari berdoa dulu.

Bunyi dari perkataan itu begini "Diam, tenanglah, Aku Bapamu dan biarkan Aku yang bekerja, anak-Ku."

Panggilan lembut itu yang sempat membuat bulu kuduk saya selama ujian berdiri terus alias merinding. Tapi , setelah saya merenung dan mendengar khotbah di gereja, saya merasa kalau itu adalah panggilan Tuhan yang memanggil saya supaya tidak gelisah lagi. Saya menyadari itu dan mengganggap kalau itu adalah mujizat Tuhan yang ajaib. Luar biasa sekali, saya merasa senang bukan main, karena hal itu memang sudah menghampiri diri saya beberapa kali. Sampai akhirnya masa ujian pun selesai, saya merasa agak tenang sedikit dan merasa senang juga dengan kejadian waktu itu.

Bukan hanya pas ujian semester disekolah saja, tapi disaat saya berdoa dan mengucapkan syukur kepada Tuhan di gereja, perkatan itu datang lagi, saya pun merasa bersemangat untuk memuji Tuhan lagi dalam kebaktian gereja.

Pada akhir semester, tepatnya tanggal 30 semua kelas di sekolah menerima hasil ujian semester mereka. Saya melihat ekspresi semua orang yang harap-harap cemas dengan nilainya, ada juga yang tidak peduli sama sekali. Tapi saya merasa aneh, biasanya saya sangat tidak tenang dengan hasil ujian saya itu. Tiba tiba dalam hati saya kok merasa damai sekali, tidak ada sama sekali rasa takut nilai jelek atau ada rapor yang remedial disemester depan. Akhirnya rapor di kelas pun dibagi dan diberitahu peringkat kelas nya. Ternyata saya mendapat peringkat ke-3....!!! Wowowowow.... saya merasa girang bukan main, serasa ingin nangis dan tidak percaya dengan semua kejadian yang sudah saya lalui. Padahal saya kan pergi berlibur ma temen saya ke tempat wisata dan nilai ujian harian saya pun pas-pasan. Sungguh diluar nalar pemikiran saya, bagaimana bisa ya...??? Senang, bingung, terharu dan ingin meneteskan airmata saat itu juga, tapi malu dong , masa didepan teman saya menangis..?? dan dilihatin ma guru-guru juga.

Sampai dirumah, saya pergi ke kamar tidur dan mengucapkan syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus yang sudah memberikan berkat yang luar biasa. Saya merasa terkejut badan dan semua perasaan mejadi campur aduk setelah mengalami hal itu. Tak lupa saya memberikan ucapan syukur kepada Tuhan, karena Dia telah memberikan berkat yang luar biasa mengubah hidup saya.

Rancangan Tuhan itu sungguh indah dan membuat saya sampai meneteskan air mata. Sanking tak kuat menahan  semua kelimpahan yang Tuhan berikan, akhirnya saya melampiaskan semua hal yang tadi dengan bersyukur penuh atas berkat-Nya yang sangat-sangat melimpah. Tak disangka dan tak diduga seperti kejatuhan durian runtuh loh kalau uda nerima berkat Tuhan.
Read More..

Mujizat dalam kesusahan


Ini adalah pengalaman pribadi saya dan ini benar terjadi. Kali ini saya mau sharing mengenai berkat Tuhan yang ada dalam hidup saya. Sudah banyak yang saya terima dari Tuhan, luar biasa berkat Tuhan Yesus. Kali ini ceritanya mengenai mujizat dalam proses kelulusan saya.

Banyak sekali cara Tuhan dalam menolong umatnya yang berseru kepada Nya. Siapa pun itu pasti akan dibantu dan tentunya kita juga memerlukan waktu dalam menunggu jawaban Tuhan tadi. Kejadian ini bermula ketika saya berada duduk di bangku sekolah menengah kejuruan, tepatnya saya kelas 3. Kejadian ini pun terjadi pada tahun ini juga. Memang kalau namanya udah kelas 3 pasti ada aja halangan yang selalu mengganggu semua kegiatan kita. Tidak peduli, apakah itu masalah dengan teman, keluarga pelajaran dan lain sebagainya. Mungkin itu adalah masa pubertas yang ke-2 kalinya dan saya juga bandel pas kelas 3. Kan kalau lagi masa pubertas itu, semua hormon dalam tubuh akan bergejolak terus sampai pada akhirnya akan berhenti juga.

Nah ketika saya berada di dalam kelas, saya merasakan suasana yang nggak enak dan berbeda dari suasana  di kelas 2 yang pernah saya tempati dulu. Ya, saya ketemu teman-teman baru dan ada juga teman yang lama dalam 1 kelas. Merasa bosan, itu adalah pertama kali saya masuk kelas. Ntah kenapa saya merasakan itu, biasanya kalau masuk kelas baru saya akan senang dan berkenalan dengan teman baru. Tapi ini sungguh berbeda dari sebelumnya di kelas 2.

Rasa kebosanan itu pun makin hari makin menjadi dan tidak berhenti. Dalam pelajaran, mengikuti les tambahan di sekolah dan tempat kursus pelajaran lain sangat tidak mau saya lakukan. Badan rasanya berat dan tidak ada semangat. Ini terus terjadi hingga ujian semester ke-6. Gara-gara rasa bosan tadi, nilai saya yang dulunya bagus menjadi turun drastis. Ditambah lagi banyak masalah saya dengan dalam keluarga yang membuat saya pusing.

Tiap hari saya merenung dan berkata sendiri didalam kamar sesudah kejadian itu. Saya merasa berubah total dari dulunya rajin belajar dan semangat belajar yang tinggi sekarang sudah tidak ada lagi. Saya meratapi semua kejadian yang berlalu. Mencoba melakukan evaluasi dalam diri, tapi tidak ketemu jalan keluarnya. Selalu saja ada hambatan yang menghalangi saya dan hal itu membuat saya bingung dan menjadi tidak peduli lagi dengan semua orang.

Tiap hari saya berdoa dan bertanya dalam doa saya. "Tuhan, sampai kapan hal ini akan berakhir..?? Aku sudah tidak tahan lagi." Itu yang paling sering saya ucapkan dalam doa. Sambil saya meneteskan air mata ketika berdoa, tiba-tiba ada hembusan angin melintas didepan saya. Sontak, saya kaget dan menegakkan kepala untuk melihat apa yang terjadi. 

Ternyata..... tidak ada siapa-siapa didalam kamar saya. Pintu dan jendela tertutup rapat, saya juga tidak menggunakan alat pendingin dalam kamar. Tapi kok ada ya hembusan angin...?? Saya heran dan mulai merinding sendiri. Sampai akhirnya saya mengakhiri doa tadi dan langsung tidur hampir menjelang tengah malam.

Kejadian itu beberapa kali saya rasakan ketika berdoa tengah malam. Dan pada esok harinya saya coba bertanya pada mama. Mama saya seorang pengembala jemaat juga di gereja dan mampu melihat hal metafisik. Nah dari situ saya berniat untuk bertanya, tapi mama sama sekali tidak tahu.

Suatu hari saya mulai mengira kalau itu adalah sesosok hantu yang menunggu dikamar saya. Tapi saya coba sekali lagi meyakinkan diri kalau tidak ada hantu mau nongkrong dikamar saya. Lagi pula ngapain dia nongkrong....?? Kan ga ada yang spesial dikamar tidur saya. 

Hari lepas hari, saya menjadi frustasi dengan namanya kehidupan. Merasa jenuh yang sudah sampai ke ubun-ubun dan serasa tidak mau belajar lagi. Saya pun memtuskan untuk ketemu dengan pacar saya dan bercerita hingga saya meneteskan air mata  karena saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan dengan kejadian yang sudah lewat dengan nilai saya yang hancur-hancuran.

Tapi, melalui pacar saya Tuhan membuka jalan. Dia selalu mendukung saya ketika saya merasa drop akan nilai dan ujian akhir nasional yang tinggal hitungan lebih kurang 2 minggu. Setelah bercerita, saya berinisiatif untuk mengajak dia pergi ke sebuah tempat ibadah pada untuk berdoa pada minggu depan.

Pada minggu berikutnya, saya jalan dengan dia ke tempat ibadah itu dan berdoa disana. Sungguh saya berdoa sambil meneteskan airmata lagi. Saya mencoba menceritakan semua yang saya alami kepada Tuhan dan saya bernazar kepada Tuhan. Setelah saya berdoa, saya pun membasuh airmata dan pulang dengan pacar karena hari sudah menjelang malam.

Ujian nasional sudah mulai dekat tinggal hitungan hari saja. Guru-guru sudah banyak memberikan semangat dan peran mereka dalam memberikan ilmu sangat berjuang ekstra. Dan mereka juga mendoakan kami semua agar lulus pada ujian penentu ini. 

Setelah saya mendengar ucapan dari seorang guru yang mampu membaca ilmu jiwa seseorang dan bisa dikategorikan ilmu psikologi. Nama guru itu adalah adalah Ibu Tri Handayani. Saya terkejut dengan apa yang guru saya katakan, sontak saya termenung dan dari hal itu saya mulai mendapatkan titik terang dan dari situ juga lah jawaban dari Tuhan mulai terbuka. Ketika guru yang satu ini menyemangati saya dan ia juga menaruh kepercayaan diri untuk mampu berjuang bersama dengan teman di kelas saya. Sungguh, saya menjadi terpacu dan rasa semangat belajar itu ada lagi.

Ujian pun sudah didepan dan tinggal hitungan jam saja. Seperti biasa, sebelum ujian saya dan murid yang lain berdoa semoga ujian nanti lancar dan nilainya bagus serta kami lulus semua. Tak saya sangka, ternyata saya mampu menjawab soal ujian tadi dengan baik. Padahal saya tidak tahu sebelumnya dari mana yang akan saya pelajari. Walaupun begitu saya tetap bersyukur kepada Tuhan karena sudah membantu saya. Selama ujian saya merasa ringan dalam menjawab soal ujian dan merasa deg-degan dengan hasilnya.

Setelah selesai ujian nasional berakhir, maka saya pun bersyukur kepada Tuhan dan bedoa agar hasilnya bagus dan kalau seandainya rata-rata 70 saya sudah merasa senang sekali. Selang beberapa minggu, hasil ujian pun sudah ada ditangan guru saya. Kami semua merasa deg-degan apalagi saya yang rasanya jantung itu mau copot, karena hasil ujian ini adalah "batu loncatan" saya di masa akan datang. Kalau saya tidak lulus, habis lah saya diomelin sama papa dan mama. Apalagi papa, bisa jadi saya di tunjang nya, kalau tidak lulus. Tapi hal itu saya tampikkan dalam pikiran, ga ada orangtua yang kejam sama anaknya sendiri. 

Guru pun mulai membagikan amplop yang berisi surat pernyataan lulus dari dinas pendidikan. Dan guru menyuruh kami membuka surat itu nanti dirumah. Tapi karena kami tidak sabar, langsung membuka amplop tadi, ternyata saya lulus dan begitu juga teman-teman saya yang lain, mereka juga lulus. Puji Tuhan akhirnya kami lulus semua. Lalu guru memberitahu acara wisuda yang akan dilaksanakan setelah kami lulus sekalian diberikan hasil ujian nasional kepada kami semua.

Selang beberapa hari, akhirnya saya pergi ke tempat wisuda di salah satu hotel di Medan. Sebenarnya saya sudah tidak mau datang, tapi karena saya pikir ini adalah acara terakhir bertemu teman-teman dan saya juga pada saat itu merasa sakit terkena gejala Tifus. Saya sebelum berangkat memohon doa dan kekuatan kepada Tuhan untuk dimampukan menghadiri acara wisuda. Dan akhirnya saya berangkat ke hotel itu.

Sampai di hotel, acara langsung dimulai, dalam tiap kelas dipanggil orang perorang untuk maju ke panggung dan menerima surat keterangan lulus beserta nilai dan kalung penghargaan. Beberapa menit setelah kelas lain sudah dipanggil, akhirnya kelas saya dipanggil dan kami menuju panggung. Saya merasa deg-degan ketika nama saya disebut beserta nilainya. Saya mulai berpikir, pasti nilai saya itu pas-pasan. Tapi, Tuhan menambahkan sesuatu yang diluar akal pikiran saya. Sebelumnya saya sudah mengira dan mempredikisi nilai akhir saya pasti dapat rata-rata 70 ternyata Tuhan berkehendak lain, Dia memberikan saya nilai diatas rata-rata 80...!!!

Saya kaget dan susah untuk berkata-kata lagi. Saya hanya mampu terdiam layaknya orang bisu melihat hasil ujian saya tadi. Saya merasa tidak percaya kalau kejadianya seperti itu. Ingin menangis dan berteriak untuk mengucapkan syukur adalah hal yang pertama akan saya lakukan, tapi kan nggak mungkin nanti saja di rumah saya melakukan hal itu. Tapi kalau bersyukur itu memang wajib.

Dari situlah iman saya dikuatkan lagi oleh Tuhan. Tidak terbayangkan kejadian seperti itu terjadi dalam hidup saya sendiri dan luar biasa sekali... Berkat Tuhan sungguh melimpah dalam hidup saya.

Nantikan kelanjutan cerita pengalaman saya dan berkat Tuhan lainnya dalam kehidupan saya.
Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...