Indigo, imajinasi atau supranatural?
Indigo, saya rasa semua pembaca blog mungkin sudah tahu dan kenal dengan hal ini. Ya, indigo adalah orang yang mampu melihat ke masa depan alias membaca peristiwa yang akan terjadi dan juga dapat melihat masa lampau dari sebuah tempat dan orang lain.
Hal mengenai indigo, juga tidak dapat dibuat - buat maupun diciptakan oleh orang lain. Karena itu saya menyebut hal ini adalah sebuah kemampuan luar biasa.
Jadi, fenomena indigo ditanggapi sebagai apa....??
Pembelajaran ilmu gaib atau memang sebuah talenta yang ada dalam diri seseorang yang telah diberikan sang Pencipta....???
Saya rasa kalau indigo itu adalah bentuk sebuah karunia atau talenta yang diberikan Tuhan kepada seseorang. Dan tidak semua orang memiliki hal yang seperti ini. Tak ayal kalau orang mengira bahwa seseorang yang memiliki kemampuan indigo dikategorikan sebagai penganut ilmu atau ajaran sesat.
Seringkali kita menilai kalau orang yang dapat melihat masa depan itu adalah mustahil dan banyak juga orang yang mengira kalau itu cuman imajinasi saja, sama layaknya dengan dejavu atau sejenisnya. Dan orang beranggapan kalau hal demikian cuman sang Pencipta yang tahu.
Memang betul, apa yang dikatakan oleh orang - orang tersebut, tapi percaya ga percaya ya kembali kepada pribadi sendiri dalam menanggapi hal ini. Karena tidak semua pemikiran orang lain itu sama.
Memang betul, apa yang dikatakan oleh orang - orang tersebut, tapi percaya ga percaya ya kembali kepada pribadi sendiri dalam menanggapi hal ini. Karena tidak semua pemikiran orang lain itu sama.
Memang masyarakat menilai dan mempercayai dengan adanya hal - hal mistis dan bersifat abstrak. Ada pendapat juga yang mengatakan kalau masyarakat di Timur masih menganut ajaran animisme dan percaya akan takhayul. Saya akui bahwa masyarakat yang tinggal di Timur memiliki kepercayaan yang kuat dengan hal itu. Tak dipungikiri lagi dengan contoh adanya beberapa ritual mistik dibeberapa daerah di Indonesia dan mereka meyakini kalau dengan hal tersebut dapat menjauhkan diri dari malapetaka.
Tapi, itu lah salah satu bentuk dari keunikan dan keanekaragaman budaya di Indonesia. Makanya tiap daerah mempunyai tradisi sendiri dan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.
Ada pula beberapa mitos kuno mengatakan kalau dengan mengambil embun dari daun pisang, maka dapat melihat hal-hal diluar dari penglihatan manusia biasa. Kalau saya belum pernah coba, karena ga ada pohon pisang di sekitar rumah.
Sebagai penutup, berikut ini saya memberikan beberapa kisah nyata dan dirangkum mengenai indigo
Liputan6.com, Jakarta: Vincent Liong. Remaja yang duduk di bangku kelas dua sebuah sekolah menengah umum ini dikarunia kecerdasan filosofis yang tinggi. Vincent sudah menulis artikel psikologi dan spiritual dalam sudut pandang tak biasa sejak sekolah dasar. Kini bukunya diluncurkan oleh penerbit terkemuka dan dikagumi banyak kalangan. Bahkan, tulisannya pernah dimuat di halaman pembuka buku dari sastrawan terkemuka Indonesia, Pramudya Ananta Toer. Dua karangan filosofis lainnya juga siap beredar.
Ada pula beberapa mitos kuno mengatakan kalau dengan mengambil embun dari daun pisang, maka dapat melihat hal-hal diluar dari penglihatan manusia biasa. Kalau saya belum pernah coba, karena ga ada pohon pisang di sekitar rumah.
Sebagai penutup, berikut ini saya memberikan beberapa kisah nyata dan dirangkum mengenai indigo
Liputan6.com, Jakarta: Annisa Rania Putri, salah satu anak indigo. Bocah berusia lima tahun ini belum menginginkan belajar di bangku sekolah. Baginya, sekolah bukanlah hal yang menarik. Namun, dia memiliki kemampuan lebih dari anak seusianya. Meski Annisa terlahir dan dibesarkan di Indonesia, dia mampu berbicara bahasa Inggris dengan dialek Amerika Serikat sejak mulai berbicara. Padahal, orang tuanya tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris cukup baik.
Bocah cilik ini memang unik, selain kemampuannya berbahasa asing, dia mampu mengingat hal yang mustahil diingat manusia, seperti bagaimana dirinya dilahirkan. Annisa menganggap kemampuannya sebagai keajaiban dari Tuhan.
Liputan6.com, Jakarta: Vincent Liong. Remaja yang duduk di bangku kelas dua sebuah sekolah menengah umum ini dikarunia kecerdasan filosofis yang tinggi. Vincent sudah menulis artikel psikologi dan spiritual dalam sudut pandang tak biasa sejak sekolah dasar. Kini bukunya diluncurkan oleh penerbit terkemuka dan dikagumi banyak kalangan. Bahkan, tulisannya pernah dimuat di halaman pembuka buku dari sastrawan terkemuka Indonesia, Pramudya Ananta Toer. Dua karangan filosofis lainnya juga siap beredar.